Pemilik tato permanen umumnya sadar bahwa 'lukisan' tersebut akan
menempel di kulitnya sepanjang hayat. Namun ada juga yang menyesal
atau kurang puas, lalu ingin menghapusnya. Caranya mulai dari mengiris
kulit hingga menggunakan laser.
Risiko menghilangkan tattoo umumnya adalah bekas luka, yang kadang-
kadang lebih mengganggu penampilan dibandingkan tato itu sendiri.
Karena itu bagi siapapun yang ingin membuat tato, pikirkan betul-betul
segala risikonya agar tak menyesal di kemudian hari.
Teknik menghilangkan tato dan berbagai risikonya adalah sebagai berikut,
seperti dikutip dari WebMD, DoctorOz dan BBC, Minggu (23/4/2011).
menempel di kulitnya sepanjang hayat. Namun ada juga yang menyesal
atau kurang puas, lalu ingin menghapusnya. Caranya mulai dari mengiris
kulit hingga menggunakan laser.
Risiko menghilangkan tattoo umumnya adalah bekas luka, yang kadang-
kadang lebih mengganggu penampilan dibandingkan tato itu sendiri.
Karena itu bagi siapapun yang ingin membuat tato, pikirkan betul-betul
segala risikonya agar tak menyesal di kemudian hari.
Teknik menghilangkan tato dan berbagai risikonya adalah sebagai berikut,
seperti dikutip dari WebMD, DoctorOz dan BBC, Minggu (23/4/2011).
1. Dermabrasi
Teknik ini memakai sejenis amplas atau butiran pasir untuk menggosok kulithingga lapisan paling luarnya terkelupas. Tinta tato yang terletak di bawah
lapisan tersebut kemudian tinggal dikikis dengan pisau bedah oleh seorang
dokter kulit.
Meski mudah dan relatif murah, cara ini memiliki kerugian yakni rasa sakit yang
luar biasa terutama jika ukuran tatonya cukup besar. Teknik ini berisiko
menyebabkan luka, bahkan sering meninggalkan bekas jaringan parut yang
lebih tidak menarik dibandingkan tato itu sendiri.
2. Mengiris Kulit
Teknik lain yang cukup mudah meski tetap harus dilakukan oleh dokter adalahmengiris kulit yang ada tattoonya. Risiko terbentuknya jaringan parut pada
teknik ini lebih besar dibandingkan dermabrasi, sehingga hanya dilakukan
pada jenis tato yang tidak terlalu besar.
Mengiris kulit hanya dilakukan pada tato berukuran besar jika teknik lain
tidak berhasil menghilangkannya. Misalnya karena tintanya terlalu dalam
meresap ke dalam kulit atau jenis tintanya memang sulit untuk dihilangkan
dengan cara lain.
3. Cryotherapy
Tato juga bisa dihilangkan dengan menggunakan nitrogen cair yang suhunya berada di bawah titik beku. Jaringan kulit yang ditetesi cairan
tersebut akan membeku dan hancur, kemudian luruh bersama tinta tato
yang pada lapisan di bawahnya.
Kelemahan teknik yang disebut cryotherapy ini adalah memicu kerusakan
kulit yang serius. Dokter tidak bisa menghancurkan tinta tato yang letaknya
di bawah kulit, tanpa merusak permukaan terluar dengan hanya meneteskan
nitrogen cair di atasnya.
4. Krim Anti-Tato
Serupa dengan cryotherapy, krim anti-tato juga bekerja dengan cara menghancurkan tinta tato agar bisa luruh dari permukaan kulit. Krim
semacam ini umumnya berisi larutan trichloroacetic acid (TCA) yang
akan bereaksi dengan tinta namun lebih aman bagi kulit.
Kerugiannya tak lain adalah harganya yang sangat mahal, yakni sekitar
US$ 100 atau sekitar Rp 863 ribu untuk pemakaian rutin selama 2 bulan
. Selain itu, efektivitasnya relatif rendah sehingga lebih tepat disebut
menyamarkan tato dan tidak dijamin akan hilang 100 persen.
5. Laser
Teknologi paling mutakhir untuk menghilangkan tato adalah laser,yang cukup efektif sekaligus paling aman bagi kulit. Prinsipnya adalah
mengurai partikel tinta di bawah permukaan kulit, agar dapat dihancurkan
oleh sistem kekebalan tubuh alami manusia.
Meski aman, teknologi ini cukup mahal dan kadang butuh waktu lebih lama
untuk menghilangkan warna tertentu misalnya hijau, oranye dan putih.
Beberapa orang yang kulitnya sensitif juga dianjurkan memakai tabir
surya setelah menjalani prosedur ini.
Sumber :
iheboh.blogspot.com
http://faktabukanopini.blogspot.com/2011/05/5-teknik-
menghapus-tato-dan-resiko-yang.html
menghapus-tato-dan-resiko-yang.html
No comments:
Post a Comment