Sunday, June 19, 2011

5 Teknik Menghapus Tato dan Resiko yang Musti Ditanggung


Pemilik tato permanen umumnya sadar bahwa 'lukisan' tersebut akan
 menempel di kulitnya sepanjang hayat. Namun ada juga yang menyesal
atau kurang puas, lalu ingin menghapusnya. Caranya mulai dari mengiris
kulit hingga menggunakan laser.

Risiko menghilangkan tattoo umumnya adalah bekas luka, yang kadang-
kadang lebih mengganggu penampilan dibandingkan tato itu sendiri.
Karena itu bagi siapapun yang ingin membuat tato, pikirkan betul-betul
segala risikonya agar tak menyesal di kemudian hari.

Teknik menghilangkan tato dan berbagai risikonya adalah sebagai berikut,
 seperti dikutip dari WebMD, DoctorOz dan BBC, Minggu (23/4/2011).
1. Dermabrasi
Teknik ini memakai sejenis amplas atau butiran pasir untuk menggosok kulit
 hingga lapisan paling luarnya terkelupas. Tinta tato yang terletak di bawah 
lapisan tersebut kemudian tinggal dikikis dengan pisau bedah oleh seorang 
dokter kulit.

Meski mudah dan relatif murah, cara ini memiliki kerugian yakni rasa sakit yang
 luar biasa terutama jika ukuran tatonya cukup besar. Teknik ini berisiko 
menyebabkan luka, bahkan sering meninggalkan bekas jaringan parut yang 
lebih tidak menarik dibandingkan tato itu sendiri.
2. Mengiris Kulit
Teknik lain yang cukup mudah meski tetap harus dilakukan oleh dokter adalah
 mengiris kulit yang ada tattoonya. Risiko terbentuknya jaringan parut pada
 teknik ini lebih besar dibandingkan dermabrasi, sehingga hanya dilakukan 
pada jenis tato yang tidak terlalu besar.

Mengiris kulit hanya dilakukan pada tato berukuran besar jika teknik lain 
tidak berhasil menghilangkannya. Misalnya karena tintanya terlalu dalam
 meresap ke dalam kulit atau jenis tintanya memang sulit untuk dihilangkan
 dengan cara lain.
3. Cryotherapy
Tato juga bisa dihilangkan dengan menggunakan nitrogen cair yang 
suhunya berada di bawah titik beku. Jaringan kulit yang ditetesi cairan 
tersebut akan membeku dan hancur, kemudian luruh bersama tinta tato 
yang pada lapisan di bawahnya.

Kelemahan teknik yang disebut cryotherapy ini adalah memicu kerusakan 
kulit yang serius. Dokter tidak bisa menghancurkan tinta tato yang letaknya 
di bawah kulit, tanpa merusak permukaan terluar dengan hanya meneteskan
 nitrogen cair di atasnya.
4. Krim Anti-Tato
Serupa dengan cryotherapy, krim anti-tato juga bekerja dengan cara 
menghancurkan tinta tato agar bisa luruh dari permukaan kulit. Krim 
semacam ini umumnya berisi larutan trichloroacetic acid (TCA) yang 
akan bereaksi dengan tinta namun lebih aman bagi kulit.

Kerugiannya tak lain adalah harganya yang sangat mahal, yakni sekitar
 US$ 100 atau sekitar Rp 863 ribu untuk pemakaian rutin selama 2 bulan
. Selain itu, efektivitasnya relatif rendah sehingga lebih tepat disebut
 menyamarkan tato dan tidak dijamin akan hilang 100 persen.
5. Laser
Teknologi paling mutakhir untuk menghilangkan tato adalah laser,
 yang cukup efektif sekaligus paling aman bagi kulit. Prinsipnya adalah
 mengurai partikel tinta di bawah permukaan kulit, agar dapat dihancurkan
 oleh sistem kekebalan tubuh alami manusia.
Meski aman, teknologi ini cukup mahal dan kadang butuh waktu lebih lama
 untuk menghilangkan warna tertentu misalnya hijau, oranye dan putih.
 Beberapa orang yang kulitnya sensitif juga dianjurkan memakai tabir 
surya setelah menjalani prosedur ini.

Sumber :
iheboh.blogspot.com 
http://faktabukanopini.blogspot.com/2011/05/5-teknik-
menghapus-tato-dan-resiko-yang.html

No comments:

Post a Comment