Monday, June 27, 2011

Asal Usul Badut Yang Lucu


Sebuah sirkus atau pesta ulang tahun, terasa kurang lengkap
tanpa kehadiran seorang badut ulang tahun yang dapat
membuat anak-anak dan orang dewasa tertawa. Selain itu,
 badut-badut lucu juga bisa kita jumpai di tempat-tempat
rekreasi, misalnya di Dunia Fantasi atau Taman Lalu Lintas.


Sebenarnya, profesi badut adalah profesi yang cukup tua.
 Konon, sejak zaman Yunani kuno dan Romawi kuno, sudah
ada manusia penghibur yang memoles wajahnya dengan
 bedak tebal dan berpakaian aneh, serta fasih memeragakan
 mimik-mimik lucu. Mereka tidak hanya membuat tertawa
orang-orang kaya yang stres lewat pertunjukannya, tapi
mereka juga menghibur dan mencari nafkah di jalan-jalan,
 atau lebih dikenal dengan istilah ngamen. Dengan
kemampuan berpantomim dengan gerakan-gerakan
yang konyol, boleh jadi merekalah salah satu penjaja hiburan
jalanan tertua di dunia.

Menurut sejarahnya, badut mengacu pada seseorang dengan
 dandanan lucu yang bahkan terkadang meniru karakter komik,
 riasan wajah menor, dan kostum berwarna unik,
memiliki kemampuan memeragakan mimik lucu dan
gerakan-gerakan konyol tanpa sedikitpun melepas
 kata-kata. Inilah yang membedakan badut dengan
pelawak konvensional. Nah sekarang banyak muncul
baju badut, kostum badut dengan aneka desain kostum badut.

Di abad pertengahan, atau sekitar tahun 500 Masehi hingga
 1.500 Masehi, terdapat karakter badut yang sangat terkenal.
 Masyarakat Eropa, khususnya Italia, mengenalnya sebagai
 Arlecchino atau Harlequin, yang dipopulerkan oleh kelompok
sandiwara Commedia dell arte. Kostum yang digunakannya
 pun masih sangat sederhana. Sedangkan busana badut
 yang seperti dikenal sekarang merupakan hasil perkembangan
 kostum yang pernah populer di Jerman dan Inggris, sekitar
 abad ke-18 Masehi. Kala itu, dandanan dan gaya pantomim
Pickellherring begitu terkenal. Ciri-ciri dandanannya, baju
dan sepatu gombrong (kebesaran), penutup kepala
warna-warni, serta renda besar yang melingkar di
seputar leher sang badut.

Pada abad ke-18 Masehi ini pulalah, badut mulai
menjadi bagian penting dari sebuah pertunjukan sirkus.
 Maklum, atraksi sirkus biasanya dipenuhi
adegan-adegan akrobat yang menegangkan. Nah, dengan
 kehadiran makhluk aneh pemancing tawa inilah, diharapkan
 dapat mengendurkan kembali urat saraf yang meregang.
Hingga saat ini, aksi para badut tetap menjadi mata acara
 yang ditunggu-tunggu oleh para penonton.

Badut pertama yang menjadi superstar sekaligus bintang
 sirkus di awal abad ke-18 Masehi adalah Joseph Grimaldi
atau yang lebih dikenal dengan nama Joey Grimaldi. Ia
melakukan pertunjukan di London pada awal tahun
1.800-an. Joey menciptakan karakter Jocy. Konon, kelebihan
karakter Jocy yang membuatnya di kenang dalam sejarah
 perbadutan adalah kemampuannya menghidupkan
tokoh badut yang diperankannya. Karakter Jocy tak sekadar
melucu, tapi juga memainkan perasaan penontonnya lewat mimik sedih, bahkan ketakutan.

Sobat-sobat, badut yang terkenal pertama dari Amerika adalah
Dan Rice. Ia memanjangkan jenggotnya dan mengenakan baju
 yang menyerupai bendera Amerika. Dalam pertunjukannya, Dan
Rice menggunakan seekor babi yang bernama Lord Byorn.
Pada saat sang badut bertanya kepada babi tersebut, sang
 babi akan menjawab, “Oink… Oink…”. Pada setiap akhir
 acaranya, ia akan memberikan sekotak penuh bendera dari
berbagai negara, dan sang babi selalu mampu mengambil
bendera Amerika dari kotak tersebut dan melambaikannya
 ke arah penonton. Wah…, benar-benar babi yang cerdik, ya! 
Sumber :
cinta-syamsudin.blogspot.com
http://faktabukanopini.blogspot.com/2011/06/asal-usul-badut-yang-lucu.html

No comments:

Post a Comment